Perkembangan Kognitif
Perkembangan Kognitif
Intelegensi, Kemampuan Akuisisi Informasi dan Kognisi Tingkat Lanjut Pada Anak
Intelegensi, Kemampuan Akuisisi Informasi dan Kognisi Tingkat Lanjut Pada Anak
Asimilasi dan Akomodasi : Piaget
“intelektualitas,
sebagaimana fungsi – fungsi biologis, adalah hasil dari adaptasi evolusioner”.
Jadi, untuk memahami sifat dasar pikiran orang dewasa adalah melalui sudut
pandang biologis dan evolusioner, melalui penelitian terhadap aktivitas mental
sejak lahir, serta observasi terhadap perkembangan dan perubahannya.
Prinsip – Prinsip Umum
1.
Organisasi
Mengacu pada sifat dasar struktur mental.
Pikiran bersifat terstruktur atau terorganisasi, meningkat kompleksitasnya, dan
terintegrasi.
Tingkat berpikir yang paling sederhana adalah skema (scheme), yaitu representasi mental beberapa tindaka (fisik maupun mental) yang dapat dilakukan terhadap objek.
Tingkat berpikir yang paling sederhana adalah skema (scheme), yaitu representasi mental beberapa tindaka (fisik maupun mental) yang dapat dilakukan terhadap objek.
2.
Adaptasi
Asimilasi adalah proses perolehan informasi
dari luar, dan pengasimilasiannya dengan pengetahuan dan perilaku kita
sebelumnya. Contoh, bayi yang memasukkan tangannya ke dalam mulut.
Akomodasi adalah proses perubahan (adaptasi)
skema lama untuk memproses informasi dan
objek – objek baru di lingkungannya.
Perubahan
subjek skema dalam tiap – tiap tahapan :
1.
Tahap 1 : Periode sensorimotor (sejak kelahiran
hingga usia 2 tahun)
-
Dunianya terbatas pada saat sekarang dan di sini
-
Belum mengenal bahasa, belum memiliki pikiran
pada masa – masa awal
-
Belum mampu memahami realitas objek
2.
Tahap 2 : Periode pra – operasional ( usia 2 – 7
tahun)
-
Pikirannya bersifat egosentris
-
Pemikirannya didominasi oleh persepsi
-
Intuisinya lebih mendominasi daripada pikiran
logisnya
-
Belum memiliki kemampuan konservasi
3.
Tahap 3 : Periode operasional ( usia 7 – 11
tahun)
-
Kemampuan konservasi
-
Kemampuan mengklasifikasikan dan menghubungkan
pemahaman tentang angka
-
Berpikir konkret
-
Perkembangan pikiran tentang reversibilitas
4.
Tahap 4 : Periode operasional – formal ( masa
remaja dan dewasa)
-
Pikiran bersifat umum dan menyeluruh
-
Berpikir proposisional
-
Kemampuan membuat hipotesis
-
Perkembangan idealisme yang kuat
Lev Vygotsky
Tahap
– tahapan dalam Perkembangan
Menurutnya, pikiran anak secara alamiah dan inheren bersifat
sosial, dan egocentric speech sesungguhnya
bersifat sosial, baik dari asal mulanya, maupun dalam tujuannya.
Artinya, anak mempelajari egocentric speech dari oran lain dan menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Bicara menjadi “egosentrik” ketika anak “mentransfer bentuk kolaborasi sosial perilaku untuk melapisi pribadi bagian dalam (inner personal) dan fungsi – fungsi fisik” (Vygotsky, 1934 / 1962)
Artinya, anak mempelajari egocentric speech dari oran lain dan menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Bicara menjadi “egosentrik” ketika anak “mentransfer bentuk kolaborasi sosial perilaku untuk melapisi pribadi bagian dalam (inner personal) dan fungsi – fungsi fisik” (Vygotsky, 1934 / 1962)
1.
Pembentukan konsep tematik, dimana hubungan
antar-objek dinilai penting.
2.
Pembentukan konsep berantai (sebagaimana telah
dibahas sebelumnya)
3.
Pembentukan konsep abstrak yang menyerupai
pembentukan konsep pada orang dewasa
Teori Vygotsky tentang Bahasa
Tahapan
Sosial (eksternal)
Sebelum usia 3 tahun
Sebelum usia 3 tahun
Egosentris
(Usia 3 – 7 tahun)
(Usia 3 – 7 tahun)
Internal (inner)
(Usia 7 tahun ke atas)
(Usia 7 tahun ke atas)
Fungsi
Mengontrol perilaku orang lain
Mengekspresikan pikiran – pikiran dan emosi – emosi sederhana
Mengekspresikan pikiran – pikiran dan emosi – emosi sederhana
Fase antara bicara eksternal dan internal
Mengontrol perilaku, tetapi diekpresikan dengan keras
Mengontrol perilaku, tetapi diekpresikan dengan keras
Pembicaraan dengan diri sendiri yang memungkinkan pemikiran
terarah
Bahasa melibatkan fungsi mental yang lebih tinggi
Bahasa melibatkan fungsi mental yang lebih tinggi
Comments
Post a Comment