Teknik Observasi



Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indera mata. Teknik ini bermanfaat untuk :
1.  Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang kebersihan rumah tidak perlu ditanyakan, tetapi cukup dilakukan observasioleh pewawancara;
2.  Mengukur  kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya, pertanyaan tentang kualitas air minum yang digunakan oleh responden dapat dinilai dengan melakukan observasi langsung pada sumber air yang dimaksud;
3.  Untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara atau angket

Observasi dilakukan berhubungan dengan masalah situasi observasi, digolongkan menjadi 3 yaitu :
1.       Observasi medan atau alamiah (field setting). Yakni observasi di lapangan atau kancah atau di tempat yang sesungguhnya.
2.       Observasi simulative (simulated setting). Yakni observasi dengan simulasi situasinya. Artinya, situasi observasi bila individu mendapat suatu simulasi (tiruan) atau rangsangan untuk memperoleh tingkah laku tertentu.
3.       Observasi laboratoris (laboratory setting). Yakni observasi dengan situasi laboratorium, sehingga situasinya dapat dikendalikan sepenuhnya oleh observer.

Ada dua jenis observasi :
1.       Observasi sampel peristiwa (even-sampling), yakni hanya mengamati beberapa sampel tingkah laku pada saat tertentu.
2.       Observasi sampel waktu (time sampling), yakni mencatat dan mengamati apa saja yang dilakukan individu dalam waktu tertentu.
Hal yang bisa diobservasi :
·         Penampilan fisik :
Macam – macam observasi :
a.       Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga proseduryang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.

b.      Observasi non partisipasi
Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan cara ini antara lain kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang yang diamatinya.

1.       Observasi partisipan lengkap, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan dalam penelitian antropologis.
2.       Observasi partisipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan.
3.       Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut dalam kehidupan responden.

Instrumen yang digunakan :
1.       Check list, merupakan suatu daftar yang berisikan nama-nama responden dan faktor- faktor yang akan diamati.
2.       Rating scale, merupakan instrumen untuk mencatat gejala menurut tingkatan- tingkatannya.
3.       Anecdotal record, merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh responden.
4.       Mechanical device, merupakan alat mekanik yang digunakan untuk memotret peristiwa- peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.

Dalam pengumpulan data dengan teknik observasi terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu :
Kelebihan
1. Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.

2. Pengamat dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi) langsung.

Kelemahan
1. Keterbatasan kemampuan indera mata
2. Hal – hal yang sering dilihat, perhatian akan berkurang sehingga adanya kelainan kecil yang tidak terdeteksi
3. Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil dari suatu kejadian.
4. Pengamatan terhadap suatu fenomena yang telah terjadi lama, tidak dapat dilakukan secara langsung.

Untuk mengatasi kelemahan tersebut dapat dilakukan cara – cara berikut.
1. Mengadakan pengamatan berulang
2. Pengamatan dilakukan oleh beberapa orang
Proses pelaksanaan observasi
Proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat yang hendak diteliti. Setelah tempat penelitian diidentifikasi, dilanjutkan dengan membuat pemetaan, sehingga diperoleh gambaran umum tentang sasaran penelitian. Kemudian peneliti mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, kapan, berapa lama dan bagaimana.Lantas peneliti menetapkan dan mendesign cara merekam wawancara tersebut. Wawancara yang sudah direkam harus dijaga dan ditempatkan di tempat yang baik sehingga kualitas suara partisipan tetap terjamin, karena nantinya akan diputar kembali dan didengar berkali – kali untuk dianalisis. 

Referensi :
Eko Budiarto & Dewi Anggraeni. Epidemiologi Edisi 2. 2001. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Conny R. Semiawan. Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo
Kun Maryati & Juju Suryawati. Sosiologi Jilid 3. 2001. Esis, sebuah imprint dari Penerbit Erlangga.

Comments

Popular posts from this blog

Psikodiagnostik dan Psikologi Diferensial

Interpretasi Tes Psikologis