Psikodiagnostik dan Psikologi Diferensial

Ulasan
Pikodiagnostik
1.       Pengertian
·         Sempit
ilmu yang mempelajari tentang cara untuk mengetahui keadaan penyakit / kelainan jiwa, Herman Roschach (psikolog Jerman) dengan tesnya dalam psikodiagnostik Tes Roschach dalam bidang Klinis.
·         Luas
adalah usaha untuk mengukur karakteristik individu melalui pengamatan terhadap gambaran eksternal, misalnya fisiognomi, kraniologi, grafologi, studi tentang suara, cara berjalan / bergerak, dsb (James Draver(1971)).

2.       Aplikasi Psikodiagnostik dalam berbagai bidang :
1.       Bidang Klinis (untuk terapi jiwa)
2.       Bidang Hukum (lembaga permasyarakatan dan tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan masalah kriminal dan kejahatan)
3.       Bidang Pendidikan (seleksi pendidikan, bimbel)
4.       Bidang Industri (seleksi tenaga kerja)
5.       Research (untuk kepentingan pengembangan ilmu dan teknik serta metode psikodiagnostik)

3.       Klasifikasi :
·         Asesmen
1.       Observasi
2.       Wawancara
3.       Analisa dokumen pribadi (otobiografi, biografi, buku harian, surat pribadi, dsb)
4.       Test Psikologi
a.       Proyektif
b.      Non Proyektif

4.       Pendekatan Asesmen
1.       Kuantitatif
    •   Menggunakan alat ukur
    •  Kurang cermat, karena terpaku kunci jawaba

2.       Kualitatif
    •   Proses memberikan makna
    •   Pendekatan selalu perorangan
    •    Cara untuk menarik kesimpulan
    •    Pemahaman diperoleh dengan memahami fenomena
Jika kuantitatif dan kualitatif digabungkan penggunaannya, hasilnya berupa HPP (Hasil Pemeriksaan Psikologi).

5.       Hal yang diperhatikan dalam Asesmen :
1.       Mengumpulkan data (melalui metode dan teknik tertentu)
2.       Menganalisis data (melalui beberapa pendekatan teoritik dan psikodinamik)
3.       Menarik kesimpulan diagnosa (melalui deskripsi kepribadian) 

Psikologi Diferensial
Psikologi diferensial adalah studi di mana individu berbeda dalam perilaku mereka. Ini dibedakan dari aspek – aspek lain dalam psikologi bahwa meskipun psikologi seolah – olah sebuah studi individu, psikologi modern sering mempelajari kelompok atau dasar – dasar biologis kognisi.
Sebagai contoh, dalam mengevaluasi efektivitas dari terapi baru, maksud kinerja terapi dalam satu kelompok bisa dibandingkan dengan maksud efektivitas plasebo (atau terapi terkenal) dalam sedetik, dalam kelompok kontrol. Pada konteks ini, perbedaan antara individual dalam reaksi mereka untuk manipulasi percobaan dan kontrol dilakukan sebagai error atau kesalahan dan bukan sebagai fenomena yang menarik untuk studi.
Ini karena penelitian psikologi tergantung pada kontrol statistik yang hanya ditentukan berdasarkan  kelompok orang. Psikologi diferensial individu biasanya mengungkapkan ketertarikan mereka pada individu ketika mempelajari kelompok dengan mencari dimensi yang dibagi oleh semua individu, tetapi pada individu yang berbeda.

referensi :

Comments

  1. Definisi
    Kepribadian (personality) : pola sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif permanen dan melekat, baik konsistensi maupun individualitas pada perilaku seseorang.
    Ada delapan aspek dasar dari kepribadian :
    1. Psikoanalisis
    Perhatian pada pengaruh – pengaruh tidak sadar; pentingnya dorongan seksual, bahkan dalam bidang – bidang non-seksual.

    2. Neo-analisis Ego
    Penekanan pada diri (self) yang berjuang untuk mengatasi emosi dan dorongan di dalam diri dan tuntutan dari orang lain di luar diri.

    3. Biologis
    Menitikberatkan pada kecenderungan dan keterbatasan yang berasal dari warisan genetis; bisa dengan mudah dikombinasikan dengan sebagian besar pendekatan lain.

    4. Behaviorisme
    Dapat mendorong analisis yang lebih ilmiah mengenai pengalaman belajar yang membentuk kepribadian.

    5. Kognitif
    Melihat sisi aktif dari pikiran manusia; menggunakan pengetahuan modern dari psikologi kognitif.

    6. Trait
    Teknik pemeriksaan individual yang baik.

    7. Humanisme
    Menghargai hakikat spiritual seseorang; menekankan perjuangan untuk mencapai pemenuhan diri dan harga-diri.

    8. Interaksionisme
    Memahami bahwa kita adalah diri yang berbeda dalam situasi yang berbeda.
    Sifat (trait) : faktor penyebab adanya perbedaan antar individual dalam perilaku, konsistensi perilaku dari waktu ke waktu, dan stabilitas perilaku dalam berbagai situasi.

    ReplyDelete
  2. Komponen dari Manusia
    1. Komponen Kognitif
    Komponen pengetahuan dan keyakinan yang menyangkut objek sikap.

    2. Komponen afektif (komponen emosional)
    Yaitu komponen yang menunjuk pada dimensi emosional subjektif individu, terhadap objek sikap baik yang positif (rasa senang) maupun negatif (rasa tidak senang).

    3. Komponen konatif
    Yaitu komponen sikap yang berkaitan dengan predisposisi atau kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang dihadapinya.

    4. Komponen adaptif
    Yakni komponen yang terutama menyangkut nilai fungsi atau manfaat suatu perbuatan, akibat yang ditimbulkan perbuatan itu, atau tujuan yang hendak dicapainya.

    5. Komponen ekspresif
    Yakni cara atau gaya dalam melakukan perbuatan itu. Maksudnya banyak individu melakukan perbuatan adaptif yang sama, tetapi tidak ada dua individu yang melakukan perbuatan ini dengan nada atau gaya yang persis sama.

    ReplyDelete
  3. Kaitan antara Komponen tersebut :
    Cattell mengemukakan bahwa “ Suatu kecenderungan psiko-fisis bawaan yang memungkinkan pemiliknya mengembangkan reaktivitas (berupa perhatian, pemahaman) terhadap golongan – golongan objek tertentu dengan lebih dibandingkan terhadap golongan objek lainnya, mengalami emosi spesifik terhadap golongan – golongan objek tersebut, serta memulai suatu tindakan yang akan berakhir secara lebih sempurna pada suatu aktivitas tujuan spesifik tertentu daripada aktivitas tujuan lainnya. Pola tersebut meliputi juga bentuk – bentuk tingkah laku pendukung yang disukai untuk mencapai tujuan yang disukai (1950, hlm. 199).”
    Sebagaimana dikemukakan Cattell, definisi ini mengandung empat bagian pokok, masing – masing menunjuk pada respon perseptual, respon emosional, tindakan – tindakan instrumental untuk mencapai tujuan, dan pencapaian tujuan itu sendiri. Jika kedua bagian yang terakhir ini digabungkan, maka definisi itu terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan konatif, sama seperti definisi McDougall.
    Sedangkan komponen adaptif dan ekspresif menurut Allport “ Bagian ekspresif tingkah laku disebabkan oleh faktor – faktor yang terletak pada lapisan terdalam, yang sebagaimana lazimnya berfungsi secara tak sadar dan tanpa usaha. Sebaliknya, bagian adaptif merupakan suatu sistem yang lebih terbatas, yakni ditentukan oleh tujuan sesaat, dan sangat tergantung pada stimulus dan usaha yang dilakukan dengan sengaja atau pada kebiasaan – kebiasaan keterampilan. Alasan untuk tingkah laku sekarang harus dicari dalam keinginan – keinginan dan intensi – intensi individu sekarang (meskipun semua ini dapat berasal dari sifat – sifat dan minat – minat pribadi yang terdalam); tetapi gaya pelaksanaannya selalu dibimbing secara langsung dan tanpa campur tangan oleh disposisi – disposisi pribadi yang dalam dan bersifat tetap (1937, hlm. 466).”
    Jadi maksudnya, Allport meneliti aspek – aspek ekspresif tingkah laku sebagai jalan untuk mempelajari sumber – sumber penting motivasi dan konflik dalam diri individu.

    ReplyDelete
  4. Yang diukur dari individu :
    1. Kepribadian
    Tes yang dapat dilakukan :
    • BAUM (Menggambar Pohon)
    • HTP (House Tree Person)
    • EPPS
    Mengukur tingkat kebutuhan individu dalam 15 kebutuhan dan motivasi umum.
    • Tes Kepribadian Efektivitas Diri
    • Team Work Test
    • Enneagram
    • MBTI (Myerss Brigg Type Indicator)
    • Kreplin atau Pauli

    2. Intelegensi
    Gregory (1996) menghimpun beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
    Spearman (1904, 1923) : suatu kemampuan umum individu yang melibatkan sebagian besarpendidikan yang dimilikinya dimana terkait satu dengan yang lainnya.

    Binet dan Simon (1905) : kemampuan untuk menilai, mengerti, dan menalar dengan baik

    Terman (1916) : suatu kapasitas untuk membentuk konsep – konsep dan memahami artinya

    Pinter (1921) : kemampuan individu untuk beradaptasi secara tepat yang terkait dengan situasi baru dalam hidupnya.
    Alat ukurnya :
    • Achievement Test
    • Aptitude Test
    • Army Alpha Test
    • TILL (Tes Intelegensi Umum)
    • LIMA
    • CFIT (Culture Fair Intelegence Test)Skala Intelegensi Stanford-Binet.

    3. Fisik
    Adalah bagian fisik materi manusia atau hewan, yang dapat dikontraskan dengan roh, sifat, dan tingkah laku.
    Alat ukurnya : meteran, timbangan, dan takaran.
    Referensi :
    Sunaryo. 2002. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
    Calvin S. Hall & Gardner Lindzey. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori – teori sifat dan Behavioristik. Yogyakarta : Kanisus.
    Tim Redaksi Psikologi. 2013. Kisi – kisi Psikotes Angka, Logika, Kata dan Gambar. Titik Media.
    Zubaidi, Ahmad. 2009. Tes Intelegensi. Jakarta : Mitra Wacana Media.

    ReplyDelete
  5. The Emperor Casino | Shootercasino
    Experience the feeling of 제왕 카지노 luxurious luxury 바카라 with Emperor Casino at Shootercasino. We bring you a 메리트카지노 collection of slots, table games, and video poker.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teknik Observasi

Interpretasi Tes Psikologis