Analisis Film Se7en



Teori
Orang – orang yang tidak bisa mengetahui keinginan untuk menyakiti (atau membunuh) orang – orang secara berulang untuk alasan yang tidak jelasdiasumsikan menderita beberapa penyakit mental. Namun, mereka mungkin lebih kejam daripada orang gila, mereka mungkin lebih memilih untuk tidak mengendalikan keinginan mereka, mereka tahu benar dan salah, mereka tahu persis apa yang mereka lakukan , dan mereka pasti tidak gila, setidaknya menurut konsensus ilmuwan kebanyakan (Samenow, 2004).
Model Triarchic (Triarchic Model)
 Model Triarchic, dirumuskan oleh Christopher J. Patrick menunjukkan bahwa konsepsi yang berbeda dari psikopat menekankan tiga karakteristik yang diamati untuk berbagai tingkatan. Analisis telah dilakukan sehubungan dengan penerapan alat ukur seperti Hare Psychopathy Checklist (PCL, PCL-R) dan Psychopathyc Personality Inventory (PPI) untuk model ini.
·         Keberanian. Rendahnya rasa takut termasuk daya tahan terhadap stress, toleransi pada hal yang tidak biasa dan berbahaya, dan kenyamanan diri yang tinggi dan ketegasan sosial. PCL-R mengukur keburukan secara relatif ini dan terutama melalui Fase 1 dari Faktor 1. Mirip dengan PPI dominansi rasa tidak takut. Mungkin sesuai pada perbedaan dalam amigdala dan sisten neurologis lainnya yang berasosiasi dengan rasa takut.

·         Rasa malu. Kontrol impuls yang buruk termasuk masalah dengan perencanaan dan tinjauan ke masa depan, kurang mempengaruhi dan mengontrol dorongan, tuntutan untuk kepuasan sesaat, dan hambatan perilaku yang buruk. Mirip dengan PCL-R Faktor 2 dan impulsiv antisosial PPI. Mungkin sesuai pada gangguan di sistem lobus frontal yang terlibat dalam kontrol tersebut.

·         Keburukan. Kurang empati dan pendekatan dengan lainnya, meremehkan kedekatan, menggunakan kekejaman untuk memperoleh pemberdayaan, kecenderungan eksploitatif, menetang autoritas, dan mencari rangsangan destruktif. PCL-R umumnya berkaitan pada hal ini tetapi dalam beberapa elemen tertentu dalam Faktor 1. Mirip dengan PPI Coldheartedness tetapi juga termasuk elemen subskala dalam impuls antisosial. Keburukan mungkin secara mungkin disebabkan oleh salah satu keberanian yang tinggi atau rasa malu yang tinggi dikombinasikan dengan lingkungan yang merugikan. Dengan demikian, seorang anak dengan keberanian tinggi memungkinkan respon yang buruk pada hukuman tetapi memungkinkan respon yang lebih baik pada penghargaan dan jaminan yang mungkin tidak tersedia dalam kondisi yang sulit. Seorang anak dengan rasa malu yang tinggi mungkin telah masalah di bawah kondisi yang sulit dengan perkembangan keburukan dalam respon.

Sosiopat
Sosiopat hanya peduli tentang memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan keinginan-keegoisan dan egosentris yang ekstrim. Segala sesuatu dan siapapun yang secara mental terbelit disekitar pikiran mereka sebagai objek untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
Mereka sering percaya bahwa mereka melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat, atau setidaknya tidak ada yang buruk .
Istilah “sosiopat” sering digunakan oleh para psikolog dan sosiolog dalam merujuk kepada orang –orang yang karakternya tidak sosialis terutama disebabkan kegagalan orang tua (biasanya kekurangan ayah) daripada sifat utama yang melekat dari tempramen. Lykken(1995), misalnya, secara jelas membedakan antara “sosiopat” (yang disosialisasikan untuk menjadi psikopat) dan psikopat “sebenarnya” (yang dilahirkan seperti itu).

Psikopat
Psikopat tidak dapat dipahami dalam hal pemeliharaan antisosial atau perkembangan. Mereka secara moral individu yang buruk yang mewakili “monster” dalam masyarakat. Mereka adalah pemangsa yang tidak bisa dihentikan dan tidak bisa diobati yang merencanakan kekerasan, tujuan tertentu dan kurangnya emosi. Kekerasan berlanjut sampai mencapai tempat yang tinggi pada usia 50 tahun atau lebih, kemudian berangsur – angsur berkurang.
Kurangnya emosi mencerminkan pemisahan, tidak takut, dan kemungkinan keadaan yang tidak terasosiasi, menyatakan sistem rasa takut otonomi yang rendah dan kurangnya kecemasan.
Ini sulit untuk mengatakan apa yang memotivasi mereka – kemungkinan kontrol dan dominasi – karea sejarah hidup mereka biasanya akan menunjukkan tidak ada ikatan dengan orang lain ataupun banyaknya rhyme untuk alasan mereka (selain perencanaan pembunuhan). Mereka cenderung untuk beroperasi dengan tingkah laku yang mengagumkan, sikap sesuai hak, nafsu yang tidak terpuaskan, dan kecenderungan sadisme. Kurangnya rasa takut mungkin adalah karakteristik prototipe (inti). Ini membantu untuk menggap mereka sebagai kendaraan berkecepatan tinggi dengan rem tidak efektif. Gangguan organik (otak) tertentu dan ketidakseimbangan hormon meniru keadaan pikiran seorang psikopat.
                Ada empat subtipe yang berbeda dari psikopat. Perbedaan terlama dibuat oleh Cleckley pada tahun 1941 antara primer dan sekunder.

Distempered Psychopaths adalah jenis yang terlihat mengarah ke kemarahan atau kegilaan yang lebih mudah dan lebih sering daripada subtipe lain. Kegilaan mereka akan menyerupai serangan tiba – tiba penyakit epilepsi. Mereka juga biasanya orang – orang dengan dorongan sex yang kuat, kemampuan dari perbuatan yang mengagumkan dari energi seksual, dan terlihat terobsesi oleh dorongan seksual selama sebagian besar dari kehidupan mereka. Idaman yang kuat juga terlihat mengkarakteristik mereka, seperti dalam kecanduan obat, kleptomania, pedofilia, kegemaran yang terlarang atau ilegal. Mereka seperti endorpin “tinggi” atau “desakan” dari kegembiraan dan pengambilan resiko.

Charismatic Psychopaths menawan, pembohong yang atraktif. Mereka biasanya berbakat di beberapa bakat atau yang lain, dan mereka menggunakannya untuk keuntungan mereka dalam memanipulasi orang lain. Mereka biasanya pembicara yang cepat, dan memiliki kemampuan membujuk orang lain dari segala sesuatu yang mereka miliki, bahkan nyawa mereka. 

Primary Psychopaths tidak menanggapi hukuman, ketakutan, stress, atau ketidaksetujuan. Mereka tampaknya mampu menghambat impuls antisosial mereka sebagian besar terhadap waktu, bukan karena hati nurani, tetapi karena sesuai dengan tujuan mereka waktu itu. Kata- kata tampaknya tidak memiliki makna yang sama bagi mereka seperti yang mereka lakukan untuk kita. Bahkan tidak jelas apakah mereka memahami arti kata – kata mereka sendiri, suatu kondisi yang disebut Cleckley “aphasia semantik”. Mereka tidak mengikuti rencana hidup, dan tampaknya seolah – olah mereka tidak mampu mengalami emosi sebenarnya.

Secondary Psychopaths adalah pengambil resiko, tetapi juga lebih mungkin menjadi sress-reaktif, kecemasan, dan mudah merasa bersalah. Mereka lebih mengekspos diri mereka untuk lebih banyak stress daripada rata – rata orang, tetapi mereka rentan terhadap stress sebagai orang rata – rata. Merka berani, petualang, orang yang tidak konvensional yang mulai bermain dengan aturan mereka sendiri di awal kehidupan. Mereka sangat didorong untuk melarikan diri atau menghindari rasa sakit, tetapi tidak dapat menahan godaan. Kecemasan meningkat terhadap beberapa objek yang terlarang, begitu pula ketertarikan mereka untuk itu. Mereka menjalani hidup dengan godaan.

Sinopsis
Seorang  Detektif William R. Somerset  yang merupakan spesialis kasus pembunuhan yang akan pensiun bekerjasama dengan juniornya Detektif David Mills, yang akan menggantikan Somerset, selama seminggu. Mills berbicara dengan istrinya Tracy untuk pindah ke kota besar sehingga ia dapat menangani kasus – kasus penting. Tetapi kasus ini merupakan kasus pertama bagi Mills. Somerset terlihat begitu lelah. Tetapi Somerset harus menunggu pensiunnya untuk kasus terakhirnya. Kedua detektif ini menyelidiki serangkaian pembunuhan yang mewakili pada tujuh dosa yang mematikan. Seperti pertama,seorang pria gemuk yang dipaksa untuk makan sampai perutnya meletus, yang mewakili "Kerakusan". Kedua,satu set sidik jari yang ditemukan di lokasi pembunuhan seorang pengacara kaya yang dibuat untuk memotong setengah kilogram dagingnya sebagai penebusan dosa,  yang mewakili “Keserakahan”. Somerset awalnya menolak mengmbil alih kasus ini, karena menyadari bahwa akan ada lima pembunuhan lagi, khotbah mengerikan tentang nafsu, kemalasan, kesombongan, amarah, dan iri hati. Pencarian selanjutnya membawa mereka ke sebuah apartemen di mana mereka menemukan seorang pria kurus terikat di tempat tidur- seorang pengedar narkoba dan penganiaya anak sebelum penahanannya, mewakili "Kemalasan".  Sampai disini mereka menemukan petunjuk pada setiap TKP terkait dengan kematian lain, dan percaya bahwa mereka mengejar pembunuh berantai.  Alih-alih mendapatkan si pembunuh, mereka menemukan  korban keempat , seorang pelacur dibunuh oleh seorang pria,mewakili “Nafsu”. Beberapa waktu kemudian, mereka menyelidiki kematian korban kelima yakni seorang model muda yang wajahnya telah dimutilasi, mewakili “Kebanggaan”. Berbekal  catatan perpustakaan, Somerset dan Mills melacak seorang pria bernama John Doe, yang telah sering membaca buku yang terkait dengan dosa yang mematikan.

Analisis
Berdasarkan teori bahwa John Doe merupakan seorang psikopat. Termasuk kedalam primary  psychopaths, karena dia tidak memiliki rasa empati pada korban dan dengan sadis membunuh korban – korbannya. Selain itu, dia berasumsi bahwa dengan dia membunuh para korban tersebut, maka dia sudah mengurangi jumlah manusia yang berdosa dimana dia mengatakan “Aku tidak menyangkal dengan keinginan pribadi ku untuk mengubah setiap dosa dengan melawan orang yang berdosa". Yang berarti dalam teori bahwa dia tidak menanggapi hukuman dan ketakutan karena telah membunuh orang lain. Dan dia tampak mampu menghambat impuls anti sosial karea dia cukup sering ke perpustakaan untuk membaca buku tetapi dengan tujuannya untuk membunuh orang – orang yang melakukan dosa.
Tetapi, tidak sama dengan teori yang mengatakan bahwa psikopat tersebut tidak memahami apa yang dikatakannya. Dan kata – kata tersebut tidak memiliki makna yang sama dengan mereka. Sedangkan, dalam kasus ini dia memahami kata – kata dalam buku tersebut. Sehingga membuat dia membunuh para korbannya. Dicerita ini, psikopat tersebut terlihat pintar karena dia merencanakan pembunuhan tersebut dengan baik sehingga membuat detektif tersebut perlu menganalisi dengan teliti jejak yang ditinggalkan oleh pembunuh.


 http://www.friedgreentomatoes.org/articles/apd_sociopathy_psychopathy.php

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Observasi

Psikodiagnostik dan Psikologi Diferensial

Interpretasi Tes Psikologis