Persepsi dan Atensi
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Persepsi dan Atensi
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Dalam komunikasi interpersonal, agar terjadi suatu proses
komunikasi yang efektif antara komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan
(penerima pesan) haruslah mampu menciptakan suatu interaksi sebagai suatu
bentuk hubungan antara kedua belah pihak untuk saling pengaruh mempengaruhi
agar menghasilkan suatu persepsi yang sesuai dengan sensasi indra yang
menerimanya, agar komunikan menaruh respon positif terhadap suatu pesan yang
diterimanya.
Peristiwa yang sama bisa
ditanggapi dengan berbeda-beda, sesuai dengan keadaan peribadi seseorang itu
sendiri. Dengan demikian secara psikologis setiap orang akan mempersepsi
stimuli dengan karektristik personalnya. Dalam ilmu komunikasi apa bila kita
berkata tentang sesuatu, pesan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda.
Words don’t mean people mean (kata-kata tidak mempunyai makna, oranglah yang
memberi makna).
Dalam memahami tentang
persoalan bagaimana orang menerima informasi, sangat erat kaitannya dengan
persepsi. Karena itu sangatlah penting untuk mengetahui persepsi.
B.
Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini rumusan
masalah secara umum mempelajari bagaimana manusia menggunakan otak
komputasional untuk mempersepsi informasi mengenai lingkungannya, memahami
dunianya dan memperoses informasi.
C. Tujuan Penulisan
Makalah
ini ditulis agar mahasiswa memahami persepsi terhadap sinyal-sinyal sensoris
sebab inilah tahap pertama dalam pemprosesan informasi.
BAB II
ISI
A. TEORI PERSEPSI
Menurut De Vito (1997 : 75), persepsi adalah proses ketika kita menjadi
sadar akan benyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita.
Gulo (1982 : 207), mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera – indera yang dimilikinya.
Rakhmat (1994 : 51), menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyipulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Dan menurut Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.
Gulo (1982 : 207), mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera – indera yang dimilikinya.
Rakhmat (1994 : 51), menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyipulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Dan menurut Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.
B. TEORI ATENSI
William James menulis
“setiap orang mengetahui apa itu atensi”. James mejelaskan bahwa:
Atensi adalah pemusatan
pikiran, dalm bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek stimulan
atau sekelompok pikiran. Pemusatan (focalization) kesadaran adalah intisari
atensi. Atensi mengimplikasikan adanya pembagian objek-objek lain agar kita
sanggup menangani objek-objek secara selektif. (1890, hal. 403-404)
|
|
C. ANALISIS MASALAH
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada
dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
1. Faktor
Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor
yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
§
Fisiologis. Informasi
masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan
mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan
sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda
sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
§
Perhatian. Individu
memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau
memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
§
Minat. Persepsi
terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau
perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance
merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari
stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
§
Kebutuhan
yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya
seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban
sesuai dengan dirinya.
§
Pengalaman
dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan
dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk
mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
§
Suasana
hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood
ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi
bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2. Faktor
Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan
karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya.
Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia
sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.
Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
§
Ukuran dan
penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin
besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini
akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu
obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
§
Warna dari
obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan
lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
§
Keunikan dan
kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang
dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan
banyak menarik perhatian.
§
Intensitas
dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila
lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat.
Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi
persepsi.
§
Motion atau
gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap
obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang
diam.
Proses
pertama dalam persepsi yaitu menerima rangsangan atau stimulus dari berbagai sumber.
Kebanyakan stimulus diterima melalui alat/panca indera. Sebelum stimulus
terintegrasi menghasilkan persepsi, pada saat pengolahan informasi terdapat
seleksi stimulus secara sadar. Berbagai stimulus yang diterima oleh indera
tidak semuanya masuk dalam kesadaran. Proses kita memilih stimulus yang akan
mendapat perhatian tersebut disebut atensi selektif. Atensi dibedakan atas:
(1). fokus dan
margin;
(2). melihat
selektif;
(3). mendengar
selektif;
(4). pemilihan awal dan lambat;
(5). menggabungkan
ciri.
·
Atensi adalah pemusatan upaya mentalpada kejadian-kejadian
sensorik ataukejadian-kejadian mental.
ð Terdapat
5 isu terkait atensi:
a.
Kapasitas pemprosesan & selektivitas, memperhati-kan sejumlah stimuli eksternal
dari dunia eksternal,alih-alih seluruh stimuli yang ada.
b.
Kendali, kendali pilihan stimuli untuk
diperhatikan.
c. Pemprosesan otomatis, proses rutin yg amat familiar sehingga hanya memerlukan sedikit
atensi sadar.
d. Neurosains kognitif, otak & sistem saraf pusat adalah pendukung
anatomis bagi atensi.
e. Kesadaran, atensi membawa peristiwa-peristiwa kealam kesadaran.
Kesadaran
Dipengaruhi karya Sigmund Freud => kesadaran mempengaruhi pikiran
& persepsi, ketidaksadaran mempengaruhi ketakutan & hasrat tidak
senonoh.
Persepsi subliminal
Stimuli
yg berada di atas limen, namun tidak memiliki kesadaran. Subraliminal (diatas limen), yaitu
ambang sensorik di mana sebuahstimulus baru dapat dipersepsi.
Studi menunjukkan manusia dapat mempertahan-kan informasi yang
diabaikan oleh indra; bahwa stimuli subliminal mempengaruhi pengenalan kembali (recognition)
terhadap stimuli selanjutnya.
Lokasi
Filter
Model-model atensi
kotemporer berfokus pada tempat informasi diseleksi dalam proses kognitif.
·
Kapasitas
pemprosesan & atensi selektif
Kita memilih hanya sebagian kecil stimuli dari seluruh
stimuli yang ada di sekeliling kita, tampak dari berbagai peristiwa sehari-hari,
sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.
Selektivitas
stimuli terjadi akibat kurangnya kapasitas saluran, yakni ketidakmampuan kita
memproses seluruh stimuli sensorik secara bersamaan. Keterbatasan kapasitas
& atensi selektif mengimplikasikan adanya kemacetan (bottleneck) struktural
dalam pemprosesan informasi.
·
Model-model Atensi Selektif
1.
Model
Penyaringan: Broadbent
Broadbent (1958), model penyaringan ini berhubungan
dengan teori saluran tunggal yang mengatakan gagasan bahwa pemrosesan informasi
dibatasi oleh kapasitas saluran yang tersedia.
Broadbent: pesan-pesan yang
dikirimkan melalui saraf tertentu dibedakan berdasarkan :
(a)
serabut saraf yang distimulasi, atau
(b)
jumlah impuls saraf yang dihasilkan.
Teori koneksi Broadbent, persepsi selektif mencakup hampir
seluruh sistem kognitif.
2.
Model Atenuasi: Treisman
Treisman: manusia cenderung mengikuti makna alih-alih
mengikuti pesan dari satu telinga saja. Adanya penyaring
(filter)perseptual, yang terletak diantara sinyal dan analisis verbal dan
berfungsi menyaring input dengan mengendalikan “volume”pesan.
Stimuli diasumsikan memiliki ambang aktivasi yang berbeda-beda,
karenanya kita dapat mendengar suatu percakapanmeskipun tidak memusatkan
perhatian pada percakapan itu.
·
Pemprosesan
otomatis
Aktivitas yang telah dilatih dengan baik (atau
sering) menjadi otomatis sehingga memerlukan atensi yang lebih sedikit
dibandingkan melakukan aktivitasbaru/belum dikuasai.
Tiga
karakteristik pemprosesan otomatis (Posner &Snyder):
a. Pemprosesan
otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
b. Pemprosesan
otomatis tersembunyi dari kesadaran.
c. Pemprosesan
otomatis menggunakan hanya sedikit(atau tidak sama sekali) sumber
daya sadar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persepsi adalah integrasi sensasi, integrasi dari
pengalaman yang ditimbulkan oleh stimulus sederhana.
Atensi adalah pemusatan pikiran, dalm bentuk yang
jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek stimulan atau sekelompok pikiran.
Faktor yang mempengaruhinya terdiri dari faktor internal dan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Solso, R. L. (2001). Cognitive psychology (6 th ed.). Boston:
Allyn and Bacon.
Comments
Post a Comment